Thursday, August 26, 2010

Cahaya

"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah solat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong."(Al-Hajj: 78)

 
Malam ini, aku melihat Cahaya di hujung "terowong". Sesuatu yang aku ragukan selama ini kian menampakkan hikmahNya. Tak aku nafikan Jalan ini bukanlah mudah untuk manusia yang cepat mengalah pada tuntutan duniawi. Aku hampir-hampir berputus asa dengan kesempitan waktu yang menguji ketahanan fizikal, mental, emosi, dan spiritualku ketika ini. Mustahil aku dapat berkongsi jatuh bangun hidup dua tahun ini dengan siapapun kecuali Tuhan Yang Maha Tahu. Dua tahun ini mengajar aku erti "hidup berkesedaran" yang sebenarnya. Mungkin jauh lebih bermakna daripada seluruh pengalaman hidup yang terkumpul 26 tahun sebelumnya. Jalan ini telah mengarahkan aku menuju Cinta Suci yang Abadi, yang tak mampu aku tukar ganti dengan semua kemewahan hidup yang pernah aku kecapi dulu. Cinta inilah yang telah menyelamatkan aku dari arus dunia yang mengganas. Terima kasih, Ar-Rahman Ar-Rahim.

No comments:

Post a Comment