Monday, January 6, 2014

Masjid

Semalam di masjid, aku ternampak dia yang pernah mencuri perhatianku. Dia si hati emas. Hampir 2 tahun berlalu, dan aku menemukan dia di sana. Di sebuah tempat orang-orang bersujud; juga tempat yang menghimpunkan jiwa-jiwa pencinta ilmu.

Aku tahu dia ingin aku menyapanya. Tapi, lidahku kelu terkunci, langkahku mati terhenti. Masih segar memori itu, dia yang meninggalkanku berduka dengan tragedi hidupnya. Menjauhinya adalah yang terbaik untuk kami.

Dalam debar, selalu aku mendoakanmu.

"Berbahagialah wahai jiwa-jiwa yang tenang"

No comments:

Post a Comment